Kamis

Sex asyik masyuk

Prasasti Batutulis
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari


Salinan gambar prasasti Batu Tulis dari buku The Sunda Kingdom of West Java From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor
Prasasti Batutulis terletak di jalan Batutulis, Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Kompleks Prasasti Batutulis memiliki luas 17 x 15 meter. Batu Prasasti dan benda-benda lain peninggalan kerajaan Sunda terdapat dalam komplek ini. Pada batu ini berukir kalimat-kalimat dengan huruf Sunda Kuno.
[sunting] Isi Prasasti
Wangna pun ini sakakala, prebu ratu purane pun,
diwastu diya wingaran prebu guru dewataprana
di wastu diya wingaran sri baduga maharaja ratu hajj di pakwan pajajaran seri sang ratu dewata
pun ya nu nyusuk na pakwan
diva anak rahyang dewa niskala sa(ng) sida mokta dimguna tiga i(n) cu rahyang niskala-niskala wastu ka(n) cana sa(ng) sida mokta ka nusalarang
ya siya ni nyiyan sakakala gugunungan ngabalay nyiyan samida, nyiyanl sa(ng)h yang talaga rena mahawijaya, ya siya, o o i saka, panca pandawa e(m) ban bumi
[sunting] Terjemahan
Terjemahan bebasnya kira-kira seperti ini
Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu Ratu almarhum
Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru Dewataprana,
dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Dialah yang membuat parit (pertahanan) Pakuan.
Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan ke Nusa Larang.
Dialah yang membuat tanda peringatan berupa gunung-gunungan, membuat undakan untuk hutan Samida[1], membuat Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat) dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa Mengemban Bumi"[2].
[sunting] Catatan kaki
^ Lokasi hutan samida ini konon yang sekarang dipakai sebagai Kebun Raya Bogor.
^ Ini adalah sangkala yang artinya adalah 5 5 4 1 atau kalau dibalik adalah 1455 Saka (1533 Masehi)---

Cerita sex komersial

Candi Borobudur Tak Lagi Masuk dalam Tujuh Keajaiban Dunia

Candi Borobudur tak lagi masuk tujuh keajaiban dunia. Itulah yang diumumkan di Lisabon, Portugal, Sabtu (7/7) malam. Dari hasil pilihan hampir 100 juta pemilih, terpilih Taj Mahal di India, reruntuhan Pink Petra yang berusia beberapa abad di Yordania dan patung Kristus Sang Penebus di Rio de Janeiro. Terpilih pula reruntuhan Machu Picchu Inka di Peru dan Kota kuno bangsa Maya atau Chichen Itza di Meksiko. Tetap bertahan, tembok raksasa China dan Coliseum Roma.
Sebuah yayasan swasta Swiss meluncurkan kontes tersebut Januari silam untuk memungkinkan para pemilih melalui telpon dan internet menjatuhkan pilihan. Ketujuh situs tersebut menyisihkan beberapa calon favorit, seperti Acropolis di Yunani, Menara Eiffel di Paris, Prancis dan kebanggaan bangsa Indonesia, Candi Borobudur.
Kampanye yang disponsori swasta tersebut adalah gagasan seorang pembuat film Swiss dan kurator museum, Bernard Weber. Hal ini menyusul perusakan patung patung raksasa Buddha di Bamiyan, Afghanistan, oleh Taliban pada 2001. Namun, Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Kebudayaan (UNESCO) yang menetapkan situs warisan dunia, menolak mendukung kegiatan tersebut. Hal itu dinilai sebagai hasil prakarsa pribadi dan tak memberi pengaruh besar bagi konservasi bangunan bersejarah di dunia.(BEY)